Five Art Friday: The New Chapter
It’s time for a new chapter! Entah itu semester baru, proyek baru, atau mulai kampus yang baru—rasanya campur aduk: excited, tapi juga sedikit nostalgia sama vibe liburan yang baru saja usai.
Kalau dipikir-pikir, setiap perjalanan selalu dimulai dari satu momen kecil: buku yang memicu imajinasi, lalu mimpi untuk bisa zooming high. Selebihnya, the journey is all about the process—mencoba hal baru, kadang salah, lalu cut & paste lagi sampai ketemu yang pas. Di tengahnya, kita belajar jadi a good person, sambil tetap mencari cara buat fit in ke society.
Kelima karya berikut kami susun berurutan seperti sebuah character arc—kisah yang terasa familiar untuk banyak dari kita.
1) We Communicate Silently — Maarten Leon
Bab pertama: sinyal-sinyal kecil yang memulai cerita. Komunikasi yang tidak selalu lewat kata, tapi lewat simbol, gesture, dan intuisi.
Lihat karya →
2) Zooming High — Dhika Anjani
Bab kedua: imajinasi melesat. Saat mimpi terasa dekat, dan keberanian untuk melompat lebih tinggi mulai terasa nyata.
Lihat karya →
3) Cut and Paste — Jason Ratliff
Bab ketiga: proses. Mencoba, salah, evaluasi, lalu susun ulang. Iterasi yang jujur—kunci dari pertumbuhan.
Lihat karya →
4) Be a Good Person — Jbjart
Bab keempat: kompas moral. Pengingat sederhana bahwa kebaikan adalah fondasi dari setiap langkah baru.
Lihat karya →
5) Always Trying To Be Normal — Ghinandthomic
Bab penutup: tentang “fit in” dan jadi diri sendiri. Normal itu relatif—yang penting, kita terus tumbuh ke arah terbaik.
Lihat karya →
Closing
“The New Chapter” bukan hanya tentang mulai sesuatu yang baru, tapi juga merawat prosesnya. Semoga kurasi Five Art Friday ini bisa jadi temen perjalanan—ringan, jujur, dan bikin berani melangkah.